.

Sabtu, 08 Oktober 2016

EXAMPLE OF PROSE

THE SWEETNESS OF OUR IDIOT FRIENDSHIP

Di pagi hari yang cerah ini semua murid SMA Oxford telah berkumpul di Lapangan Upacara, Aku dan sahabatku, bernama Hani sedang asik bergurau didepan kelas, seseorang menghampiri kami dengan muka yang masam, berjalan tegap sambil mengepalkan tangan di belakang pinggangnya. Ibu Ida, dia merupakan wali kelas kami dan sekaligus guru killer disekolah ini. Kami pun bergegas ke barisan paling belakang.

 Hari ini, kami merencanakan sesuatu, salah satu teman baik kami, Rossie sedang berulang tahun, kami berencana untuk mengerjainya. Namun, kami masih bingung harus melakukan apa. Setelah upacara selesai, srettttt... tiba-tiba Hani menabrak Ibu Ida sehingga dokumennya jatuh, untung saja kali ini sepertinya hati Bu Ida sedang berbunga-bunga, mukanya juga terlihat cerah, oh pantesan aja, hari ini kan tanggal satu, pasti Bu Ida sedang nungguin waktu gajian hehe.. By the way, kami segera meminta maaf. Setelah itu, Hani mendapatkan sebuah ilham yang tiba-tiba mengenai kepalanya, secara reflek dia meloncat kegirangan.

Selanjutnya kami bertiga pergi ke  tempat favorite kami, Hani menceritakan kepadaku tentang idenya untuk mengerjai Rossie dengan pertolongan bu ida. Hmm, Aku berfikir itu ide luar biasa dengan pede kami yakin sekali bu Ida pasti akan membantu kami. Aku dan Hani bergegas sebelum bel masuk pergi ke ruang majelis guru dan meninggalkan Rossie sendirian dikantin tanpa berpamitan ketika dia membeli gorengan. Sekilas kami melihatnya dari kejauhan dengan muka yang aneh dan sedikit terlihat kesal, dia duduk sambil memakan gorengan.

Bu Ida mendukung kami dan akan melakukannya, kami bersyukur sekali, jarang-jarang loh hati Bu Ida luluh, mungkin karna yang minta bidadari cantik seperti kami hehe.. Opss. Aku dan Hani sedang asik bercanda di depan kelas sambil berselfie, Rossie datang menghampiri kami dan berteriak dengan nada menjulang kelangit eropa memarahi kami karna meninggalkannya sendirian di kantin tadi, kami cuek aja menanggapinya, dia duduk disamping kami sambil mengeluarkan susu indomilk, dan snack dari kantong asoinya.

Setelah Rossie mencoblos susu  itu,  segera aku mengambilnya lalu meminumnya dan membelakanginya, Ingin kuhabiskan susu itu agar dia menjadi kesal. Dia berusaha mengambilnya, sampai-sampai dia mencekik ku, dia itu sangat kecil, tapi tenaganya cukup kuat. Namun aku tak mau kalah, Ia tetap tidak berhasil mengambilnya karna tubuhku lebih besar daripada tubuhnya dengan mudah aku menerbangkan tubuhnya itu. Sebenarnya, aku kasihan kepadanya, melihat tubuhnya yang seperti kurang gizi itu, aku merasa bersalah dan mengembalikan susu itu, Sayangnya susu itu sudah habis, dan dia melemparkan botol itu kearahku. Aku dan Hani tertawa lepas.

Ya begitulah kami, Persahabatan kami memang Idiot dan apa adanya. Kami sering berlaku seenaknya kepada sahabat kami. Tetapi, kami tidak pernah dendam dan marah satu sama lain. Jika kami salah kami segera minta maaf. Kami memang tidak pernah pelit dalam hal apapun. Kami saling memahami satu sama lain. Saat itu, Rossie benar benar haus, dia memintaku untuk membeli susu itu lagi.yah...inilah kebiasaan Rossie, hampir setiap hari dia membeli susu itu. Dia mungkin merasa dengan meminum susu itu badannya akan tumbuh tinggi dan besar. Aku sudah mengatakan padanya kalau itu tidak mungkin, eh..dia malah sok kecantikan..Sungguh Rossie yang malang.

Hatiku tersentuh, Aku pun mengatakan iya untuk menyenangkan hatinya sedikit saja. Namun, tiba-tiba  bel berbunyi aku pun masuk kelas, sedangkan Rossie masih berjalan ke arah kantin. Aku pun tertawa agak keras, lalu dia lari dan dan menceramahiku tanpa henti. Tapi, anak ini sungguh menyebalkan, dia terus memaksaku untuk kekantin dan membelikannya susu. Kemudian, dia menarikku dari kursi hingga hampir terjatuh dan lenganku sakit dibuatnya, aku pun menyerahkan diri dan ikut dengannya. Kami pun bergegas sebelum bu Ida masuk  ke kelas.



Tiba di kantin, Aku melihat kulkas yang penuh dengan susu indomilk , disana ada tersedia rasa coklat, melon, strawberry dan vanila. Hmm yummy... susunya enak banget ditenggorokan, Sweetness banget..Aku beruntung udah ngabisin susu rossie tadi, kalau tidak, aku  jadi pengen nambah hehe.. Apalagi, orang yang meminumnya terkesannya mewah karna harganya  6 ribu huhu bayangin aja, jajanku cuma 10 ribu, kalau beliin Rossie susu,  tinggal 4 ribu, belum lagi nanti bayar uang kas, fotokopi,  belum lagi membeli pulpen yang dipinjam Rossie  yang selalu dihilangkannya dan gak dibalikin melulu.

Aduuuh.... aku pun berubah pikiran, Rossie sedang menunggu bude mengambilkan susu itu, Aku pun mendapatkan Ide yang luar biasa, Aku berbisik ketelinga Rossie kalau uangku masih didalam tas, nanti saja belinya.  Dia pun semakin menjadi-jadi kesalnya padaku, aku lari meninggalkannya, dia mengejarku dan berteriak kencang memanggil namaku, dia memang begitu orangnya, selalu berteriak seenaknya tidak kenal tempat, dia terlihat persis seperti tarzan saat itu.

Tibanya kami didepan kelas, ternyata semua sedang mengaji, ya.. setiap pagi kami mengaji sebelum pelajaran dimulai. Sehingga Rossie hanya bisa terdiam menahan emosinya kepadaku, aku benar-benar telah membuatnya malu sama bude kantin. Setelah itu,  aku menceritakan kejadian tadi pada Hani. Kami benar-benar tertawa tanpa henti. Namun, Rossie  masih marah dan suaranya yang paling keras sehingga menarik perhatian Bu Ida yang sedang menerangkan materi pelajaran kimia.

Bu ida meminta Rossie untuk mengerjakan soal kimia, yang sangat sulit menurutku. Disinilah Bu Ida beraksi, Rossie tidak bisa menjawab pertanyaannya. Dia di bully habis-habisaan oleh bu ida yang sangar. Sehingga membuat kami tercengang melihatnya . Rossie terlihat sangat takut sekali dan mulai menangis. Kemudian, Aku dan Hani diam-diam mengeluarkan kue dari belakang lemari yang telah kami siapkan sebelumnya. Satu kelas menyanyikan lagu happy birthday untuknya. Yaah...Rossie yang terkenal dengan  kenakalannya memeluk dan kami dengan erat. Hari itu kami bertiga bercanda sepanjang hari. WE LOVE YOU MY BESTFRIEND, ROSSIE.




2 komentar: