THE SWEETNESS OF OUR IDIOT FRIENDSHIP
Di pagi hari yang cerah ini semua
murid SMA Oxford telah berkumpul di Lapangan Upacara, Aku dan sahabatku,
bernama Hani sedang asik bergurau didepan kelas, seseorang menghampiri kami
dengan muka yang masam, berjalan tegap sambil mengepalkan tangan di belakang
pinggangnya. Ibu Ida, dia merupakan wali kelas kami dan sekaligus guru killer disekolah
ini. Kami pun bergegas ke barisan paling belakang.
Hari ini, kami merencanakan sesuatu, salah
satu teman baik kami, Rossie sedang berulang tahun, kami berencana untuk
mengerjainya. Namun, kami masih bingung harus melakukan apa. Setelah upacara
selesai, srettttt... tiba-tiba Hani menabrak Ibu Ida sehingga dokumennya jatuh,
untung saja kali ini sepertinya hati Bu Ida sedang berbunga-bunga, mukanya juga
terlihat cerah, oh pantesan aja, hari ini kan tanggal satu, pasti Bu Ida sedang
nungguin waktu gajian hehe.. By the way, kami segera meminta maaf. Setelah itu,
Hani mendapatkan sebuah ilham yang tiba-tiba mengenai kepalanya, secara reflek
dia meloncat kegirangan.
Selanjutnya kami bertiga pergi
ke tempat favorite kami, Hani
menceritakan kepadaku tentang idenya untuk mengerjai Rossie dengan pertolongan
bu ida. Hmm, Aku berfikir itu ide luar biasa dengan pede kami yakin sekali bu
Ida pasti akan membantu kami. Aku dan Hani bergegas sebelum bel masuk pergi ke ruang
majelis guru dan meninggalkan Rossie sendirian dikantin tanpa berpamitan ketika
dia membeli gorengan. Sekilas kami melihatnya dari kejauhan dengan muka yang
aneh dan sedikit terlihat kesal, dia duduk sambil memakan gorengan.
Bu Ida mendukung kami dan akan
melakukannya, kami bersyukur sekali, jarang-jarang loh hati Bu Ida luluh,
mungkin karna yang minta bidadari cantik seperti kami hehe.. Opss. Aku dan Hani
sedang asik bercanda di depan kelas sambil berselfie, Rossie datang menghampiri
kami dan berteriak dengan nada menjulang kelangit eropa memarahi kami karna
meninggalkannya sendirian di kantin tadi, kami cuek aja menanggapinya, dia
duduk disamping kami sambil mengeluarkan susu indomilk, dan snack dari kantong
asoinya.
Setelah Rossie mencoblos susu itu,
segera aku mengambilnya lalu meminumnya dan membelakanginya, Ingin
kuhabiskan susu itu agar dia menjadi kesal. Dia berusaha mengambilnya, sampai-sampai
dia mencekik ku, dia itu sangat kecil, tapi tenaganya cukup kuat. Namun aku tak
mau kalah, Ia tetap tidak berhasil mengambilnya karna tubuhku lebih besar daripada
tubuhnya dengan mudah aku menerbangkan tubuhnya itu. Sebenarnya, aku kasihan
kepadanya, melihat tubuhnya yang seperti kurang gizi itu, aku merasa bersalah dan
mengembalikan susu itu, Sayangnya susu itu sudah habis, dan dia melemparkan
botol itu kearahku. Aku dan Hani tertawa lepas.
Ya begitulah kami, Persahabatan kami
memang Idiot dan apa adanya. Kami sering berlaku seenaknya kepada sahabat kami.
Tetapi, kami tidak pernah dendam dan marah satu sama lain. Jika kami salah kami
segera minta maaf. Kami memang tidak pernah pelit dalam hal apapun. Kami saling
memahami satu sama lain. Saat itu, Rossie benar benar haus, dia memintaku untuk
membeli susu itu lagi.yah...inilah kebiasaan Rossie, hampir setiap hari dia
membeli susu itu. Dia mungkin merasa dengan meminum susu itu badannya akan
tumbuh tinggi dan besar. Aku sudah mengatakan padanya kalau itu tidak mungkin,
eh..dia malah sok kecantikan..Sungguh Rossie yang malang.
Hatiku tersentuh, Aku pun mengatakan
iya untuk menyenangkan hatinya sedikit saja. Namun, tiba-tiba bel berbunyi aku pun masuk kelas, sedangkan
Rossie masih berjalan ke arah kantin. Aku pun tertawa agak keras, lalu dia lari
dan dan menceramahiku tanpa henti. Tapi, anak ini sungguh menyebalkan, dia
terus memaksaku untuk kekantin dan membelikannya susu. Kemudian, dia menarikku
dari kursi hingga hampir terjatuh dan lenganku sakit dibuatnya, aku pun
menyerahkan diri dan ikut dengannya. Kami pun bergegas sebelum bu Ida masuk ke kelas.
Tiba di kantin, Aku melihat kulkas
yang penuh dengan susu indomilk , disana ada tersedia rasa coklat, melon,
strawberry dan vanila. Hmm yummy... susunya
enak banget ditenggorokan, Sweetness banget..Aku beruntung udah ngabisin susu
rossie tadi, kalau tidak, aku jadi
pengen nambah hehe.. Apalagi, orang yang meminumnya terkesannya mewah karna
harganya 6 ribu
huhu bayangin aja, jajanku cuma 10 ribu, kalau beliin Rossie susu, tinggal 4 ribu, belum lagi nanti bayar uang kas, fotokopi, belum lagi membeli pulpen yang dipinjam Rossie yang selalu dihilangkannya dan gak dibalikin melulu.
Aduuuh.... aku pun berubah pikiran,
Rossie sedang menunggu bude mengambilkan susu itu, Aku pun mendapatkan Ide yang
luar biasa, Aku berbisik ketelinga Rossie kalau uangku masih didalam tas, nanti
saja belinya. Dia pun semakin
menjadi-jadi kesalnya padaku, aku lari meninggalkannya, dia mengejarku dan
berteriak kencang memanggil namaku, dia memang begitu orangnya, selalu
berteriak seenaknya tidak kenal tempat, dia terlihat persis seperti tarzan saat
itu.
Tibanya kami didepan kelas, ternyata
semua sedang mengaji, ya.. setiap pagi kami mengaji sebelum pelajaran dimulai.
Sehingga Rossie hanya bisa terdiam menahan emosinya kepadaku, aku benar-benar
telah membuatnya malu sama bude kantin. Setelah itu, aku menceritakan kejadian tadi pada Hani.
Kami benar-benar tertawa tanpa henti. Namun, Rossie masih marah dan suaranya yang paling keras
sehingga menarik perhatian Bu Ida yang sedang menerangkan materi pelajaran
kimia.
Bu ida meminta Rossie untuk
mengerjakan soal kimia, yang sangat sulit menurutku. Disinilah Bu Ida beraksi,
Rossie tidak bisa menjawab pertanyaannya. Dia di bully habis-habisaan oleh bu
ida yang sangar. Sehingga membuat kami tercengang melihatnya . Rossie terlihat
sangat takut sekali dan mulai menangis. Kemudian, Aku dan Hani diam-diam
mengeluarkan kue dari belakang lemari yang telah kami siapkan sebelumnya. Satu
kelas menyanyikan lagu happy birthday untuknya. Yaah...Rossie yang terkenal
dengan kenakalannya memeluk dan kami
dengan erat. Hari itu kami bertiga bercanda sepanjang hari. WE LOVE YOU MY
BESTFRIEND, ROSSIE.